Kamis, 12 Juni 2014
KURIKULUM 2013
Dalam kurikulum 2013 Kompetensi Dasar dikembangkan dari Kompetensi Inti, sedangkan pengembangan Kompetensi Inti mengacu pada Struktur Kurikulum. Kompetensi Inti merupakan kompetensi yang mengikat berbagai Kompetensi Dasar ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus dimiliki peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik integratif dengan pendekatan pembelajaran siswa aktif. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas. Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum SD/MI, organisasi Kompetensi Dasar dilakukan melalui pendekatan terintegrasi. Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka Struktur Kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang. Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial tercantum dalam Struktur Kurikulum dan memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran, Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Substansi muatan lokal termasuk bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Sedangkan substansi muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
CONTOH RPP SBK (SENI BUDAYA dan KETRAMPILAN)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Seni Budaya Dan Keterampilan
Kelas/Semester : VI/ II
Pertemuan Ke : I-2
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit
SENI RUPA
A. Standar Kompetensi
1.1 Mengapresiasi karya seni rupa
B. Kompetensi Dasar :
2.1 Mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa Nusantara daerah lain
C. Indikator
• Mengamati beberapa gambar/foto/model ragam hias batik Nusantara daerah lain
• Mengidentifikasi ragam hias batik Nusantara daerah lain
• Mengidentifikasi teknik dan bahan pembuatan batik
D. Tujuan Pembelajaran
Mengenal berbagai jenis motif hias pada karya seni rupa Nusantara daerah lain
v Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility ), Ketelitian (carefulness), Kerja sama (Cooperation), Percaya diri ( Confidence )
E. Materi Ajar
Jenis motif hias.
F. Metoda Pembelajaran
1. apersepsi (pengamatan)
2. ekspositori (menerangkan)
3. tanya jawab
4. latihan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
Melakukan pengamatan gambar/foto/model berbagai motif hias Nusantara
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
peserta didik dapat Mengidentifikasi jenis motif hias pada karya seni rupa Nusantara daerah lain
Memberikan catatan deduktif-deskriptif tentang motif hias pada karya seni rupa Nusantara daerah lain
Mengeksposisi keragaman motif hias pada karya seni rupa Nusantara daerah lain
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru
Memberikan latihan soal
Memberikan soal Pekerjaan Rumah
Menutup pelajaran
H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
• Buku paket SBK standar isi 2006
• Buku Saya Ingin Terampil dan Kreatif, Grafindo
• Model karya seni rupa tiga dimensi
• Gambar atau foto
I. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Instrumen/ Soal
• Mengamati beberapa gambar/foto/model ragam hias batik Nusantara daerah lain
• Mengidentifikasi ragam hias batik Nusantara daerah lain
• Mengidentifikasi teknik dan bahan pembuatan batik praktek praktek Buatkan gambar/foto/model ragam hias batik Nusantara daerah lain
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Wali Kelas VI
Minggu, 08 Juni 2014
SEKILAS TENTANG CETAK TINGGI
Cetak tinggi merupakan salah satu proses kegiatan mencetak seni grafis yang memanfaatkan bentuk yang paling tinggi yang berasal dari plat klise untuk menghasilkan bentuk karya berupa gambar. Acuan cetak tinggi itu serupa dengan panel ukiran atau panel relief. Oleh sebab itu, cetak tinggi disebut juga cetak relief. Acuan cetak tinggi dibuat dari bahan-bahan keras dan lunak. Dalam pendidikan seni, kegiatan mencetak oleh siswa. Bahan sederhana itu antara lain adalah umbi-umbian, kayu lunak dan karet penghapus. Peralatan cukilnya pun sederhana, yaitu pisau pena dan sejenisnya.
Bahan dan Alat yang digunakan :
1. Koran bekas / alas
2. Spon / busa
3. Pisau, cuter, silet
4. Alas pewarna
5. Pewarna
6. Kertas
7. Pelepah daun, Buah, Daun-daunan, dan Umbi-umbian
CARA PEMBUATAN
Siapakan pewarna. Pewarna yang disiapkan bergatung dari keadaan bahan acuan cetakannya. Bila acuan cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja. Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang sudah dicampur dengan air. Pewarna serbuk cukup disebarkan pada alas warna yang bentuknya datar dan rata.
Kemudian Pilihlah penampang yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun atau buah-buahan, pelepah dau yang yang sering dijadikan acuan cetak adalah : pelepah daun pisang, pelepah daun talas, pelepah daun pepaya. Buah belimbing dapat juga dijadikan sebagai acuan cetak.
Terakhir, Potonglah penambang bahan acuan cetak dengan pisau, cutter / silet. Arah potongan bebas. Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.
Selasa, 15 April 2014
SEKILAS TENTANG "AIRBRUSH"
Airbrush adalah sebuah teknik seni rupa yang menggunakan tekanan udara untuk menyemburkan cat atau pewarna pada bidang kerja. Dalam sejarah seni lukis moden, teknik airbrush mulai dikenal pada akhir abad 19, pada tahun 1879. Abner Peeler merupakan seorang penemu yang berjasa menemukan alat lukis dengan tekanan angin yang dinamakan Paint distributor. Beliau mematenkan penemuanya itu dan menjual patennya kepada Lyberty Walkup dari perusahaan Walkup brothers pada bulan Agustus 1883. Lyberty Walkup kemudian memperkenalkan alat lukis iaitu Paint Distributor di sebuah pameran fotografi yang diadakan di Indianapolis, dan tidak disangka, alat lukis generasi baru itu terjual 63 unit. Disebabkan para seniman makin tertarik pada teknik lukis dengan tekanan udara dengan media Paint Distributor, Liberty Walkup pun kemudian mendirikan Airbrush Manufacturing Company di Rockford, Illinois iaitu sebuah perusahaan yang khusus memasarkan paint Distributor, semenjak itulah kemudian masyarakat menamai teknik lukis dengan tekanan angin ini dengan sebutan Airbrush. Airbrush menjadi makin popular setelah Charles L. Burdick, seorang seniman Amerika yang tinggal di Chicago yang pada tahun 1893 berhasil memodifikasi paint Distributor menjadi alat yang lebih simple dan mengubah bentuknya menjadi seperti pena, Sehingga memudahkan untuk melukis. Beliau pun kemudian mendirikan Fountain Brush Company dan kemudian segera mematenkan petemuanya, iaitu paint Distributor dengan needle control system, atau sistem pengeluaran cat melalui jarum. Itulah yang kemudian mengawali era seni lukis dengan air brush di masa moden ini. Air brush adalah teknik yang mudah diterapkan dalam pembuatan karya lukis khususnya, kerana sudah menggunakan tenaga mesin yang akan memudahkan dalam pengerjaannya baik dari pembuatan desain misalnya dengan menggunakan teknik cetakan dengan cara membuat desain lalu dipotong bersesuaian bentuk desainnya. Air brush dapat diterapkan dalam media seperti media kain, kayu, plat mobil, motor dan sebagainya. Pemakaian jenis warna bergantung kepada media yang akan di air brush.
Alat dan bahan yang digunakan dalam teknik airbrush sederhana adalah sebagai berikut:
1. Buku gambar
2. Sikat gigi bekas
3. Saringan teh/sisir
4. Pewarna makanan atau cat air
5. Cetakan yang akan di airbrush
Langkah-langkah dalam teknik pembutan airbrush adalah sebagai berikut:
1. Siapkan buku gambar
2. Tuangkan pewarna makanan di palet kemudian campurkan dengan sedikit air
3. Tempelkan atau taruh cetakan di atas buku gambar
4. Ambil sikat gigi dan saringan
5. Kemudian gosokan sikat gigi di atas saringan tersebut agar warna yang terbentuk di buku gmbar menjadi rata
Menurut saya melukis dengan menggunakan teknik airbrush sedikit susah, karena disini saya memakai sisir bukan penyaringan. Maka dari itu tetesan warna yang terbentuk tidak mau merata, ada yang kecil, bahkan ada yang besar. Membuat gambar dengan teknik airbrush membutuhkan kesabaran yang ekstra. Tetapi ini sangat menyenangkan karena kita bisa bermain dengan warna atau mencampur warna yang satu dengan yang lainnya. Sehingga membentuk suatu degradasi warna yang baru.
GORESANKU
Pada awalnya saya tidak tahu ingin melukis apa di kertas A4 ini, tetapi setelah saya goreskan kuas diatas kertas A4 akhirnya jadi gambar seperti ini, yang menceritakan suasana hati saya sekarang yang sedang kering, tetapi tetap ada sedikit kebahagiaan, anda semua bias melihat, dahan-dahan pohon kering yang berwarna hitam tersebut tetapi masih bisa tumbuh bunga berwarna merah banyak sekali, diantara keringnya dahan pohon tersebut tetapi masih bisa ditumbuhi bunga yang indah berwarna merah. Diantara pohon-pohon kering tersebut, ditengahnya tumbuh rumput liar berwarna hijau, yang sangat tinggi dan dibahwanya juga ada rumput liar yang berwarna hijau dan ukurannya sedang atau bisa disebut kecil (tidak terlalu besar) itu menandakan saya rindu dengan kebebasan. Dengan melukis kita bisa menuangkan segala perasaan kita diatas kertas, dan membuat hati bisa menjadi lebih tenang.
Alat dan bahan yang saya gunakan untuk melukis:
1. Buku gambar
2. Cat air
3. Pallet
4. Kuas berukuran sedang dan besar
5. Air
Saya lebih tertarik menggunakan cat air karena cat air lebih memudahkan saya untuk mencampurkan warna yang satu dengan warna yang lainnya dan membentuk degradasi warna yang baru.
Senin, 14 April 2014
SEKILAS TENTANG MONTASE
Montase dua dimensi dianggap seperti karya lukisan karena materialnya terdiri dari gmbar-gambar yang sudah jadi hanya karena dipotong-potong lalu dipadukan sehingga menjadi satu kesatuan karya ilustrasi. Montase disamping dibuat dua dimensi juga tiga dimensi, montase tiga dimensi berbentuk setting. karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil Gambar rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar.
TEKNIK MEMBUAT MONTASE
Karya montase adalah karya seni rupa yang mengombinasikan dari beberapa unsur, baik unsur dua dimensi maupun insur tiga dimensi.
Pada pembuatan montase tidak beda jauh dengan mozaik dan kolase, yaitu membuat karya seni rupa dengan menggunakan sistem tempel. Adapun cara menempelnya dapat dengan di lem, dijahit, dilas dan dipaku atau cukup disusun tanpa menggunakan perekat.
CARA PEMBUTAN MONTASE
1. Jika taman berpasir ajak anak-anak membuat market pada taman langsung dengan mengunakan bekas kardus, kotak rokok, korek api, daun kering , keramikpecahan krikil dan lain-lain.
2. Montase dua dimensi sediakan potongan kertas dari yang sudah di gunting seperti gambar kendaraan, orang, tumbuhan dan lain-lain. Memadukan gambar sehingga menjadi satu kesatuan
3. Memotong kertas warna dengan motif-motif mobil-mobil, kerta, rumah, pohon, binatang matahari bintang dan lain-lain. Dengan cara teknik menempil sebuah gambar dengan ilustrasi.
SEKILAS TENTANG MOZAIK SEDERHANA
Pengertian Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan , ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda- benda itu , antara lain : kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas , potongan daun, potongan kayu. Untuk membuat garis kontur yang membaasi ruangan atau bidang tidak menggunakan pewarna yang dioleskan, tetapi menggunakan tempelan- tempelan yang berbeda warna.
Mozaik dibuat dari bahan- bahan yang sifatnya leparan atau kepingan yang kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi sebuah gambar. Mozaik dapat diwakili ide dahulu, setelah ditentukan idenya kemudian cari bahannya baru menentukan idena karna harus berfikir bagaimana caranya memadukan bahan- bahan yang bermacam- macam menjadi karya
Membuat seni mosaik kertas dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, baik itu didalam ruangan maupun diluar ruangan, asal tidak banyak hembusan angin, karena kalau terlalu banyak hembusan angin kepingan-kepingan kertas dapat terbang kemana-mana. Sedangkan waktunya baik pagi, siang maupun malam asal penerangannya cukup terang. Berikut dibawah ini akan diberikan panduan bagaimana cara membuat seni Mosaik dengan menggunakan bahan kertas, dan menggunakan peralatan yang sederhana. Adapaun bahan dan alat yang digunakan aalah sebagai berikut
Bahan
1. Kertas
2. Kertas Koran
3. Kertas majalah
4. Lem
Keteknikan yang akan diterapkan pada pembuatan karya mosaik kertas ini adalah teknik potong dengan gunting dan tempel dengan lem diatas kertas adapun urutannya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan obyek atau tema
Tema atau obyek yang akan ditampilkan sebaiknya dipilh yang memiliki bentuk yang sederhana
2. Membuat sketsa
Sketsa diambil garis besarnya saja, tidak perlu detil, karena seluruh bidang gambar nantinya akan tertutp oleh potongan-potongan dengan kertas.
3. Membuat kepingan-kepingan kertas
agar mudah menyusunnya kepingan-kepingan kertas dibuat dengan bentuk yang sama yaitu empat persegi panjang saja, atau segi tiga saja, atau belah ketupat saja, dan sebagainya.
4. Menyusun dan menempel
Menempelkan potongan-potongan kertas yang sudah dipotong tadi.
Minggu, 16 Maret 2014
KEBERADAAN KOMIK DI MANCANEGARA
komik adalah semua jenis buku cerita yang dilengkapi gambar. Tetapi komik bukan cerita bergambar. "Dalam cergam, gambar mempunyai peran sebagai ilustrasi, pelengkap tulisan, sehingga sebetulnya tanpa hadirnya gambarpun cerita masih bisa dinikmati pembacanya. Jadi lebih tepatnya, KOMIK merupakan GAMCER -gambar bercerita. Sehingga, sebuah komik, kalau penggambarnya "canggih", bisa saja dibaca tanpa menggunakan kata-kata".
Komik pertama kali berkembang di Amerika Serikat. Tetapi, nama-nama pembuat komik termasyhur dari Jenewa seperti Rudolf Toffler (1966-1846) dan Willem Busch (1832 - 1908) dari Jerman, tidak akan bisa dilepaskan dari keberadaan komik-komik modern. Begitu pun dari Perancis dikenal nama Caran d'Ache dan Rabier, serta Tom Brown dari Inggris. Amerika meniru apa yang terjadi di Eropa. Pada tahun 1880-an, ketika terjadi persaingan surat kabar yang sangat kuat antara Joseph Pulitzer (New York World) dn William Randolph Hearst (Morning Journal) di New York, surat kabar-surat kabar Amerika mulai memuat komik (Jakarta-Jakarta, op. cit.).
Tahun 1910-an muncul kecenderungan baru di Amerika, yaitu terbitnya komik-komik yang lebih intelektual. Komik dengan tokoh cerita anak badung (bandel) sudah muncul sejak awal abad ke-20). Di samping itu mucul pula cerita tentang tokoh anak bijak (Jakarta-Jakarta, ibid.). Tampaknya, kini komik dengan berbagai tema cerita muncul secara berbarengan dari para pekomik Jepang. Tema-tema seperti persahabatan, permusuhan, balas dendam, percintaan, anak bandel, anak bijak, anak jagoan, fiksi ilmiah, petualangan, dan berbagai jenis tema cerita lainnya, termasuk cerita dunia robot, telah begitu besar menyedot perhatian para pembaca muda. Semua komik Jepang ditata berbeda dengan komik keluaran Amerika, Perancis, dan Belgia yang cenderung tertib. Teknik banyak frame, dilengkapi close up bagian-bagian tertentu, kemudian dirangkai dengan ketidakteraturan pemilahan bidang gambar, tampaknya telah mengilhami para pekomik muda Indonesia. Pada tabloid Fantasia dan Tablo misalnya, bisa dilihat kecenderungan pengaruh gaya komik Jepang tersebut. Bukan hanya gaya penggambaran saja yang ditiru, dunia robot pun telah menjadi topik cerita yang ditiru dan dikembangkan para pekomik muda Indonesia. Sementara pada tabloid atau koran untuk konsumsi kelas bawah, muncul kecenderungan memanfaatkan tokoh wayang, khususnya punakawan, yang dimodernkan suasana ceritanya.
PROSES PEMBUATAN BATIK (BATIK SEDERHANA)
Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi kemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain.
Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu pewarnaan, pemberian malam(lilin) pada kain dan pelepasan lilin dari kain.
Kain putih yang akan dibatik bisa diberi warna dasar sesuai dengan apa yang kita suka atau tetap berwarna putih sebelum kemudian di beri malam. Proses pemberian malam ini dapat menggunakan proses batik tulis dengan canting tangan atau dengan proses cap. Pada bagian kain yang diberi malam maka proses pewarnaan pada batik tidak dapat masuk karena tertutup oleh malam. Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai keinginan, berapa warna yang diinginkan.
Apabila proses pewarnaan dan pemberian malam selesai maka malam dilunturkan dengan proses pemanasan. Batik yang telah jadi direbus hingga malam menjadi leleh dan terlepas dari air. Proses perebusan ini dilakukan dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik direndam di air dingin kemudian dijemur.
Minggu, 09 Maret 2014
TUGAS SENI RUPAKU (30)
TEKNIK-TEKNIK SENI RUPA
Seni adalah suatu keindahan, karya, cipta, dan karsa yang diciptakan oleh manusia.
seni dapat dibedakan menjadi dua yaitu seni murni (pare/fine art) dan seni terap(an).
•Seni murni adalah bentuk seni rupa yang tidak memperhatikan unsur praktis, hanya dapat dinikmati hasilnya dan tidak dimaksudkan untuk dijual dan tidak bernilai ekonomis.
•Seni terap(an) adalah selain sebagai bentuk karya yang bernilai seni juga sebagai benda yang indah dan dapat digunakan untuk kepentingan manusia.
Seni rupa murni dan seni rupa terpa(an) dapat dikelompokan sebagai berikut.
Seni Murni:
Seni Lukis
Seni Patung
Seni Arsitektur
Seni Pahat
Seni Grafiti
Seni Kaligrafi
Seni Dekorasi
Seni Grafis
Seni Fotografi
Seni terap(an)
Seni Ukir
Seni Tenun
Seni Kria
Seni Batik
Seni Baliho
Seni Poster
Seni Pamplet
Seni Pahat
Seni Grafis
seni ukir
Seni Fotografi
•Seni kria
Seni kria adalah seni kerajinan tangan yang dibuat sendiri oleh manusia untuk dijual untuk kepengan pribaadinya.
Jenis-jenis seni kria yaitu: Logam, Batuan, Kayu, Keramik (Tanah Liat), Kaca, Batik, Fiber Tekstil dan Plastik
Menurut saya seni dekorasi dan seni fotografi masuk juga ke dalam seni terap(an) karena di zaman globalisasi saat ini banyak orang yang memanfaatkan hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
Langganan:
Postingan (Atom)